Skinpress Rss

Kamis, 13 November 2014

Tembok Juliet Verona Italia

1

Jika Anda pecinta drama romantis "Romeo and Juliet" karya William Shakespeare, jangan lewatkan berkunjung ke Rumah Juliet di Verona, Italia. Di sana, Anda bisa mengelilingi Rumah Juliet, menikmati balkon, dan menitipkan surat cinta di tembok Juliet. 

Rumah Juliet yang berada di Kota Verona, Itali, telah menjadi daya tarik sendiri untuk kota ini. Tak heran kalau Verona menjadi salah satu kota yang paling sering dikunjungi wisatawan mancanegara.

Rumah Juliet adalah sebuah bangunan pada abad ke-12. Banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk sekadar menikmati pemandangan atau melihat tembok Juliet yang begitu fenomenal.

Ada banyak bagian rumah yang menjadi daya tarik wisatawan, seperti balkon, patung Juliet, dan tentunya tembok Juliet. Di bagian dalam rumah, Anda bisa melihat tempat tidur dan gaun cantik milik Juliet. Replika makam Juliet juga ada di sini. 

Balkon adalah bagian rumah yang cukup baru karena baru dibangun pada tahun 1937 untuk kepentingan wisata. Tidak sia-sia, balkon itu pun menjadi salah satu spot wajib wisatawan yang datang. Begitu juga dengan Anda, jika datang ke rumah Juliet, jangan lewatkan berdiri di atas balkon. Di sana, Anda bisa merasakan seolah-olah menjadi Juliet yang sedang menunggu sang Romeo datang.

Selain menikmati balkon Juliet, mengambil foto bersama patung perunggu Juliet yang berada di halaman rumah juga asyik. Ada hal menarik dari patung ini, banyak pengunjung yang datang berburu untuk menyentuh bagian dada Juliet. Ini berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Konon, kalau seseorang menyentuh bagian dada Juliet akan mendapatkan keberuntungan, terutama untuk hal percintaan. Tertarik?

Nah, inilah yang paling menarik perhatian setiap pengunjung, tembok Juliet. Di tembok ini, ada ratusan surat cinta dari orang-orang yang patah hati. Mereka percaya kalau menuliskan kisah cinta tragisnya ke Juliet dan menempelkannya di tembok Juliet, maka kisah cinta mereka tidak akan berakhir tragis seperti Romeo dan Juliet.

Praktik menempelkan surat di tembok Juliet ini ternyata sudah berlangsung sejak tahun 1940-an. Kebanyakan dari surat mereka, berisi tentang curhatan cinta dan meminta saran dari Juliet. Ratusan surat yang telah menempel pada tembok sejak pagi hari, akan diambil oleh relawan wanita di Verona. Mereka akan membalas satu persatu surat yang datang dengan bahasa romantis.

Tempat penuh cinta yang pertama adalah Rumah Juliet. Jika masih ingat dengan kisah percintaan romantis namun tragis Romeo & Juliet, anda harus mengunjungi rumah juliet yang berada di kota Verona, Italia. Rumah Juliet adalah sebuah bangunan pada abad ke-12 dan merupakan peninggalan berharga dari arsitektur gothic. Di bagian dalam rumah terdapat tempat tidur, ruang cantik milik juliet, juga replika makam juliet. Salah satu bagian rumah yang menjadi daya tarik wisatawan adalah balkon yang baru dibangun pada tahun 1937 yang seolah-olah menjadi tempat juliet menunggu kedatangan romeo. Selain balkon, terdapat juga patung perunggu juliet. Konon jika para pengunjung menyentuh bagian dada juliet, akan mendapatkan keberuntungan dalam hal cinta. Namun yang paling menarik adalah Tembok Juliet. Di tembok ini ada ratusan surat cinta yang berisi curhatan hati mereka tentang cinta. Tradisi menempelkan surat di tembok juliet ini sudah berlangsung sejak tahun 1940. Ratusan surat yang menempel di tembok tersebut akan di ambil oleh para relawan wanita dan membalasnya satu persatu dengan bahasa dan kalimat yang romantis.

Jika datang ke sini, Anda harus sedikit bersabar karena banyaknya pengunjung yang datang mengharuskan Anda sedikit berdesak-desakan.

Romeo & Juliet: Verona, Italia

Salah satu kisah cinta paling populer saat ini adalah Romeo & Juliet, yang dikarang oleh William Shakespeare. Meski filmnya telah banyak dibuat ulang, lokasinya tetap sama, yaitu di Verona, Italia.

Di Verona, Italia, ada sebuah rumah yang diklaim milik Juliet, tokoh fiksi karya William Shakespeare dalam kisah "Romeo dan Juliet". Rumah ini memiliki balkon dengan taman kecil yang juga ditempati sebuah patung Juliet berwarna perunggu.

Rumah ini menjadi salah satu atraksi wisata paling populer di Verona. Pengunjung yang datang biasanya percaya bila mengusap dada kiri patung juliet akan mendapatkan keberuntungan dalam percintaan. 

Selain itu, di rumah tersebut juga terdapat dinding yang dipenuhi surat-surat yang ditujukan untuk Juliet. Setiap hari, orang-orang dari seluruh dunia mengunjungi sebuah rumah yang diyakini kediaman Juliet dan mengirim surat untuknya yang ditempelkan di tembok. 

Kemudian, tim relawan bernama Juliettes akan bertindak sebagai bagian pos pelayanan dan bagian terapis yang dengan teratur mengumpulkan, membaca, dan menanggapi surat-surat, menawarkan simpati mereka, juga saran.


Minggu, 06 April 2014

KARoMAH MAUNAH: Alamat Rukyah Syari`iah Purwojati Banyumas

0

KARoMAH MAUNAH: Alamat Rukyah Syari`iah Purwojati Banyumas: Alamat Rukyah Syari`iah Purwojati Banyumas Sekretariat Lembaga : Nama   : KAROMAH MAUNAH ( Klinik Alternative Reflexicology dan Metoda Su...

Minggu, 02 Maret 2014

PEMUDA PAKARTI: AD/ART PEMUDA PAKARTI PURWOJATI

0

PEMUDA PAKARTI: AD/ART PEMUDA PAKARTI PURWOJATI: ANGGARAN DASAR PEMUDA KARANG TARUNA DESA PURWOJATI (PEMUDA PAKARTI) Pembukaan Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, ...

Selasa, 26 November 2013

Cara Menghapus Blog Blogspot

0

Cara Menghapus Blog Blogspot

Kebetulan saya ada beberapa blog yang sudah tidak terpakai lagi. Yang SERP dan Page Ranknya tidak ada, dan saya memutuskan untuk menghapusnya. Blog yang akan saya hapus ini kalau tidak salah sampel blog waktu saya mengisi Workshop Multimedia di STAIN Salatiga. Cara menghapus blog di blogger.com ini cukup mudah kok.
Langkah-langkahnya :
Masuk ke Dashboard dan Klik Blog yang akan anda hapus.
Cari Tab Setting yang berada di Pojok kiri bawah sendiri, di situ ada tiga pilihan, Import, Export dan Delete Blog.











Cara Menghapus Blog Blogspot

Klik delete blog. Setelah itu ada konfirmai bahwa blog anda akan dihapus selamanya setelah 90 hari. Jika anda ingin membackup template dan konten blog itu sendiri klik Download Blogterlebih dahulu, tapi jika tidak silahkan langsung saja klik Delete This Blog. Dan anda akan kembali ke dashboard daftar blog-blog aktif anda.













Seperti yang tadi saya tulis bahwa blog akan dihapus selama kurang lebih 90 hari, Jika sebelum 90 hari anda ingin blog itu kembali anda bisa mengembalikannya dengan mudah. Tapi jika lebih dari 90 hari maka blog sudah tidak bisa direcovery lagi, semua data akan dihapus permanen oleh empunya Blogger, yaitu Mbah Google, Inc. 

Sabtu, 23 November 2013

Koin Dinar Pertama yang di buat pada masa pemerintahan Islam.

0

Koin Dinar Pertama yang di buat pada masa pemerintahan Islam.



Dinar coin emas yang pertama dibuat oleh umat Islam, dibuat pertama kali di Damaskus. Koin Islam awalnya didasarkan pada prototipe Bizantium yang ada gambar salibnya dan gambar penguasa Bizantium, dan juga prasasti Yunani. Pada tahun 696 masehi, namun, Khalifah Abd al-Malik (Dinasti Bani Ummayah) memulai program reformasi keuangan dan memperkenalkan koin baru, Dinar emas, yang menggantikan solidus (solidus=koin emas jaman empire roman) yang digunakan pada periode Bizantium. Dari awal ini, koin Islam berisi dan bertuliskan prasasti agama dalam bahasa Arab.
  • Saat ini coin pertama kali tersebut berada di The Israel Museum, Jerusalem
  • Berat : 4 Gram (belum mencapai 4.25gram).
  • Tulisan di tengah adalah Dua kalimat Syahadat atau bisa juga kalimat Tauhid
  • Tulisan  yang melingkar kurang begitu bisa terbaca kira2 seperti tahun cetakan dan tempat mencetak, saya takut salah jadi silahkan di baca masing2.
Karena pada masa dulu belum ada cetakan seperti di pabrik yang memiliki akurasi tinggi maka terkadang berat dan tulisannya tidak akan sama persis, oleh karena itu dinar2 selanjutnya di buat 4.25gram. Oh ya menurut sumber bahwa koin di atas adalah koin yang benar2 pertama kali di cetak pada masa itu, pada tahun 2013 ini juga telah dilelang sebanyak 56 koin di london dan sudah terjadi perubahan pada tulisan yg melingkar, tetapi pada tulisan yang tengah masih sama yaitu Dua kalimat syahadat atau kalimat Tauhid.

Rabu, 20 November 2013

FKUB Inginkan Peraturan Bersama Mendagri-Menag soal Rumah Ibadah Dijadikan Perpres

0

Sekitar 200 perserta Silaturahmi Nasional (Silatnas) IV Forum Kerukuman Ummat Beragama (FKUB) diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/11). Dalam pertemuan ini FKUB menyampaikan hasil Silatnas, di antaranya usulan agar Peraturan Bersama Menteri  Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang yang selama ini jadi payung regulasi FKUB ditingkatkan menjadi Peraturan Presiden (Perpres).
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menjelaskan, Silatnas FKUB 2013 yang telah berlangsung di Jakarta, Senin (11/11) – Selasa (12/11) ini mengangkat tema :Melalui SIlatnas FKUB IV Kita Tingkatkan Tugas dan Fungsi Dalam Memelihara Kerukunan Nasional". Peserta terdiri atas tokoh umat beragama dari 33 provinsi di tanah air.
 Beberapa pokok pikiran dan kesimpulan FKUB, kata Menag, diantaranya FKUB membutuhkan landasan hukum pembentukan FKUB dan pendirian tempat beragama. FKUB mengusulkan Peraturan Bersama Menteri  yang selama ini jadi payung regulasi FKUB, menjadi peraturan presiden.
“Selain itu Silatnas FKUB IV mengusulkan pola koordinasi antara pemda dan Kementerian Agama terkait dengan FKUB untuk dipertegas, sehingga program-program FKUB dapat dilaksanakan,” papar Suryadharma.
Sebagaimana diketahui dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006 disebutkan, pemeliharaan kerukunan umat beragama merupakan tanggung jawab bersama umat beragama, pemerintah daerah (pemerintah kabupaten/walikota, provinsi) dan pemerintah pusat.
Sementara itu Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, seusai silaturahmi FKUB dengan Presiden SBY mengatakan, topik utama pada acara silaturahmi itu adalah peningkatan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
“Toleransi dan kerukunan hidup antarumat beragama menjadi salah satu perhatian besar pemerintah pasca Reformasi karena menjadi cerminan kematangan mengelola hidup berbangsa dan bernegara,” papar Julian.
Saat menerima FKUB itu, Presiden SBY didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Agama Suryadharma Ali, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar.
FKUB merupakan forum dialog dan komunikasi antarumat beragama untuk memelihara kerukunan intern dan antarumat beragama. Forum juga memfasilitasi pendirian rumah ibadah sesuai kebutuhan nyata dari umat dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan.

FKUB juga berfungsi dalam membangun jaringan hubungan kerja yang harmonis dengan berbagai pihak terkait, seperti para pemuka agama, pemuka masyarakat, tokoh adat, dan organisasi keagamaan serta pemerintah setempat. (WID/ES)

Sabtu, 16 November 2013

Penelitian Pengembangan Model Pembuatan Alat Penyulingan Etanol yang Efektif dan Efisien untuk Alat Bantu Belajar Bagi Masyarakat dalam Pembuatan Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah

0

Oleh: Abdillah, FNU.

Abstrak: Penelitian Pengembangan Model Pembuatan Alat Penyulingan Etanol yang Efektif dan Efisien adalah untuk menciptakan alat penyulingan etanol yang mudah, murah, tepat guna dan berhasil guna. Penelitian bertujuan untuk menciptakan alat bantu belajar bagi masyarakat Indonesia dalam pembuatan bahan bakar pengganti minyak dan gas dengan bahan baku yang mudah didapat, yaitu gula dan pisang yang diharapkan dapat dijadikan sebagai alat ketahanan sosial masyarakat bidang energi terhadap gejolak sosial yang mungkin akan timbul akibat krisis BBM dan Gas yang parah di masa mendatang.
=================================================================================
Keterbatas produksi minyak dan meningkatnya harga bahan akar minyak di pasaran dunia mendorong pemerintah membatasi subsidi bahan bakar terutama minyak tanah. Selain itu pemerintah juga memberlakukan kebijakan konversi minyak tanah ke gas. Akibatnya minyak tanah menjadi langka di masyarakat dan membuat masyarakat seringkali antri dan berebut untuk mendapatkan minyak tanah di agen minyak tanah. Antrian tersebut seringkali menyebabkan terjadinya kericuhan dan membuat keresahan sosial di kalangan masyarakat. Meski pemerintah sudah memberlakukan kebijakan konversi minyak tanah ke gas, namun seringkali keberadaan gas pun mengalami kelangkaan dibeberapa daerah. Ini pun tentu akan membuat kerawanan sosial di kalangan masyarakat.
Bahan bakar minyak adalah bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharukan. Hal tersebut tentu menjadikan bahan bakar minyak suatu saat akan mengalami devisit yang pada akhirnya akan habis sama sekali. Memang benar pemerintah dan kalangan ilmuwan terus mengembangkan berbagai energi alternatif. Sayangnya penelitian tersebut sangat jarang melibatkan masyarakat kalangan bawah secara langsung. Dimana masyarakat bawah adalah konsumen terbanyak bahan bakar minyak untuk kebutuhan rumah tangganya. Dalam hal ini bahan bakar minyak tanah. Akibatnya, masyarakat sangat bergantung ada pemerintah untuk pengadaan bahan bakar. Padahal semakin hari seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka semakin tinggi kebutuhan bahan bakar untuk rumah tangga. Sementara upaya pemerintah dan ara ilmuwan belum membuahkan hasil secara signifikan.
Menyikapi hal tersebut, peneliti berupaya menciptakan suatu alat bantu bagi masyarakat untuk mengembangkan sendiri bahan bakar minyak jika suatu saat terjadi kelangkaan bahan bakar yang parah. Upaya ini selain untuk memberdayakan masyarakat dalam hal pengadaan bahan bakar untuk rumah tangga secara mandiri, juga untuk menciptakan alat ketahanan sosial masyarakat bidang energi secara mandiri khususnya diaat krisis energi yang parah yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Penelitian ini oleh peneliti diberi nama “Penelitian Pengembangan Model Pembuatan Alat Penyulingan Etanol yang Efektif dan Efisien untuk Alat Bantu Belajar Bagi Masyarakat dalam Pembuatan Bahan Bakar Penganti Minyak Tanah dan Gas dari Air Gula dan Pisang Secara Mandiri Dalam Rangka Mengantisipasi Gejolak Sosial Masyarakat Bawah Akibat Krisis BMM dan Gas di Masa Mendatang,”. Seperti judulnya, penelitian ini memfokuskan pada penciptaan alat penyulingan yang mudah, murah, berdaya guna dan berhasil guna untuk membuat bahan bakar bio etanol.
Ada dua hal yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu: (1) membuat alat penyulingan yang murah dan mudah, (2) bahan baku yang tidak sulit didapat dan sederhana pengolahannya.
Beberapa model alat penyulingan etanol, yakni: model “pot”, model “kolom”, dan model “kolom dengan reflux”.
Penyulingan model pot adalah alat penyulingan yang memiliki pengalir keluaran uap secara langsung di atas panci pemanasnya dan langsung masuk pada penukar dingin (kondenser).
Penyulingan model kolom adalah alat penyulingan yang memerlukan “menara” berbentuk silinder setelah keluar uap dari panci pemanas sebelum masuk pada kondenser. Menara ini tingginya beragam, namun rata-rata setinggi 3 – 4 meter dengan diameter umumnya 4 inchi atau lebih. Guna kolom adalah menahan uap air yang terbawa bersama uap etanol.
Penyuling model kolom dengan reflux adalah alat penyulingan yang tersedia ruang atau alat untuk mengembalikan uap air yang mencair setelah keluar dari kolom ke panci pemanas sebelum masuk ke kondenser. Sementara uap etanol diteruskan ke kondenser.
Sementara untuk bahan baku pembuatan bio etanol peneliti menetapkan gula dan pisang sebagai bahan baku utama. Dipilihnya gula dan pisang karena kedua bahan baku tersebut mudah dipasaran dan harganya relatif murah. Terutama untuk yang berkualitas rendah. Gula misalnya, dapat menggunakan gula karungan berkualitas rendah yang dijual di warung-warung. Sementara pisang dapat menggunakan pisang-pisang yang hampir busuk (kulitnya menghitam) yang dapat dibeli di tukang pisang di pasar-pasar tradisional. Pisang-pisang tersebut biasanya dibuang begitu saja ke tempat sampah oleh penjualnya karena tidak laku dijual.
Selain itu, air gula dan pisang, hanya memerlukan bahan fermentasi satu jenis saja, yaitu Saccharomycess Cerevisiae (Ragi Tape) yang mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional dan tidak memerlukan bahan fermentasi lainnya seperti enzim alfaamylase dan glucoamylase untuk singkong yang sangat sulit didapatkan.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model pembuatan alat penyulingan etanol yang efektif dan efisien untuk alat bantu belajar bagi masyarakat dalam pembuatan bahan bakar bio etanol.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2009 di “Laboratorium” Gema IPTEK Mandiri Yayasan Gema Mandiri Bangsa Manggarai Jakarta.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan Trial and Error dengan merujuk model-model alat penyulingan yang sudah dikenal selama ini dengan merekayasa bentuk alat penyulingan etanol agar efektif dan efisien. Mengingat model alat penyulingan yang ada selama ini begitu mahal dan tidak mudah pengoperasiannya bagi masyarakat biasa/awam.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) Tahap pembuatan alat penyulingan; (2) Tahap pengolahan bahan baku dengan fermentasi sederhana; (3) Pengujian alat penyulingan berorientasi hasil yaitu etanol minimal berkadar sekitar 70% (atau setidaknya dapat menyala ketika disulut api).
Pada tahap satu yaitu tahap pembuatan alat penyulingan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Pembuatan alat penyulingan dengan model-model yakni model pot, kolom, dan reflux yang sudah ada, guna mencari kelemahan dari ketiga model tersebut;
2) Merekayasa ketiga bentuk model yang sudah ada untuk mengembangkan model baru yang efektif dan efisien. Dikatakan efektif bila: mudah pengerasiannya, mengahasilkan bio etanol yang dapat langsung dapat menyala ketika disulut api. Dikatakan efisien bila pembuatannya mudah dan murah.
Pada tahap dua yaitu tahap pengolahan bahan baku bio etanol melalui fermentasi sederhana, peneliti melakukan:
1) Mempelajari ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dikalangan masyarakat.
2) Melakukan pengujian bahan baku bio etanol dengan perbedaan masa fermentasi, yaitu 3 -10 hari, 11 – 30 hari.
Pada tahap tiga yaitu pengujian alat penyulingan hasil pengembangan yang berorientasi hasil yaitu bio etanol minimal berkadar sekitar 70% (atau setidaknya dapat menyala ketika disulut api). Dalam hal ini peneliti melakukan:
1) Penetapkan beberapa bentuk model alat penyulingan hasil pengembangan yang akan di uji.
2) Melakukan pengujian alat penyulingan dengan menggunakan bahan baku hasil fermentasi dengan keseluruhan waktu fermentasi.
HASIL
Dari berbagai uji coba dengan pendekatan Trial and Error dari model pot, kolom, dan reflux. Diperoleh hasil model baru yaitu gambungan dari ketiga model yang sudah ada, yaitu model pot dengan kolom diatasnya sehingga uap yang mencair sebelum kondenser dapat langsung masuk ke panci pemanas secara langsung dan etanl dapat segera dihasilkan dengan satu kali penyulingan.
Hal tersebut dapat terjadi karena panci yang berdiameter 38 Cm dengan tinggi 40 Cm yang diatasnya terdapat kolom yang dibuat setinggi 2,5 meter dari pipa bekas tersebut, dimana kolomnya terdiri dari 1,5 meter berdiameter 4 inchi dan diisi dengan batu koral untuk taman. Sedang satu meter diatasnya berdiameter 3 inchi dengan output uap yang langsung masuk ke kondenser. Antara pipa besi 4 inchi dan 3 inchi tersebut, disambung dengan penghubung 4 inchi ke 3 inchi.
Dari hasil pengujian alat penyulingan dengan bahan baku dengan perbedaan masa fermentasi, diperoleh hasil bio etanol dengan perbedaan kuantitas. Yaitu:
1) Dari 6 Kg dengan campuran air sebanyak 10 liter, diperoleh bio etanol 2,8 liter untuk masa fermentasi 11 – 20 hari dan 2,4 litter untuk masa fermentasi 3 – 10 hari dalam waktu 1 jam;
2) Dari 10 Kg pisang diperoleh bio etanol 0,8 liter bio etanol untuk masa fermentasi 11 – 30 hari, dan 0,5 litter bio etanol untuk masa fermentasi 3 – 10 hari dalam waktu 1 jam.
Secara keseluruhan hanya diperlukan satu kali penyulingan dan bio etanolnya dapat menyala ketika disulut api.
Contoh sketsa bentuk alat hasil penelitian Abdillah.
KESIMPULAN
Model alat penyulingan baru yang dikembangkan peneliti ternyata cukup efektif menghasilkan bio etanol dengan cukup satu kali penyulingan tanpa menjaga suhu dalam panci pemanas. Artinya dalam panci pemanas suhu boleh suhu 100º C (padahal titik didih etanol berkisar 78 º C) dimana etanol dan air akan menguap secara bersama. Kemudian uap air akan didingingkan oleh batuan koral taman yang terdapat pada kolom tersebut akan masuk kedalam panci pemanas, sementara uap etanol akan diteruskan ke kondenser lalu dicairkan yang kemudian ditampung dalam botol bio etanol. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat awam dalam kemudahan pengoperasiannya.
Model tersebut juga sangat efisien dimana kapasitasnnya 50 liter tersebut dibuat dengan biaya kurang dari Rp. 750.000,- dan 100 liter dengan biaya kurang dari Rp. 1.000.000,- . Ini sangat murah jika dibandingkan dengan harga alat penyulingan yang dijual melalui internet.
Untuk situasi dalam keadaan tidak mendesak, alat dapat digunakan untuk penyulingan bio etanol dari berbagai bahan baku, seperti: singkong, sagu, tetes tebu, aren, dan lain sebagainya.
SARAN
Penelitian ini semata hanya berorientasi hasil yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu alat yang mudah dan murah untuk menghasilkan bio etanol khususnya pada masa krisis bbm yang parah yang mungkin terjadi di masa mendatang. Untuk kajian lebih mendalam, harusnya dilakukan oleh peneliti dalam ranah disiplin ilmu yang bersangkutan dengan prinsip menyederhanakan sesuatu yang rumit dan ilmiyah menjadi praktis dan mudah dimengerti masyarakat biasa/awam Sehingga masyarakat dengan mudah pula mengiplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya..
Untuk lebih memasyarakatkan penggunaan bio etanol pada khalayak ramai, hendaknya alat yang dikembangkan peneliti dapat diterapkan bagi PKBM-PKBM bahkan sekolah-sekolah formal diseluruh Indonesia. Sehingga ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi dan keresahan sosial yang mungkin timbul dari kelangkaan bahan bakar yang mungkin parah di masa mendatang dapat diantisiasi dan dieliminasi. Untuk itu perlu dilakukan uji efektifitas alat penyulingan yang peneliti kembangkan, karena pengujian efektifitas di tingkat masyarakat belum sempat peneliti lakukan karena keterbatasan anggaran. Sedang pada tingkat laboratorium, peneliti menganggap alat yang dikembangkan sudah cukup efektif dan efisien untuk digunakan sebagai alat bantu belajar bagi masyarakat untuk pembuatan bio etanol.
DAFTAR PUSTAKA
Chemiawan Tata, 2007. Membangun Industri Bioetanol Nasional
Sebagai Pasokan Energi Berkelanjutan Dalam Menghadapi Krisis Energi Global.
Tata Chemiawan’s weblog.
Dwi, 2007. Bioetanol, energi alternatif yang kompetitif. www. Dwi blogspot.com
Khairini, R., 2007. Limbah Tanaman Jagung Alternatif Pembuatan
Biofuel/Bio-ethanol. www.Google.com
Nurdyastuti, I. 2007. Teknologi Proses Produksi Bio
Ethanol.www. Google.com
Keterangan: Penelitian di atas adalah penelitian yang saya lakukan beberapa tahun lalu dan telah diposting di website Jurnal Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendiknas RI. dengan link http://dikti.org/?q=node/635